Sabtu, 15 Juni 2013
Rabu, 12 Juni 2013
LUKISAN IKAN 3d
Untuk menghasilkan karya yang realistis, Riusuke menggunakan sistem layer seperti pada printer 3D. Pertama ia menggambar ikan di dasar wadah kayu kemudian menuangnya dengan cat damar berwarna bening. Begitu pun selanjutnya, terus menerus hingga mencapai beberapa layer dan ikan tampak "hidup".
Lamanya pengerjaan tergantung dari ukuran karya, yang terbesar memakan waktu hingga 2 bulan. Karya ukuran 4,8 m x 2 m bisa mencapai harga Rp 38 juta. Saat ini Riusuke tengah mengadakan pameran di Inggris bertajuk "Goldfish Salvation".
Seniman berusia 38 tahun ini mulai melukis ikan mas koki sejak 10 tahun lalu. Meski begitu ia mengaku tidak pernah menggunakan ikan mas koki asli sebagai model saat melukis.
"Aku memilih melukis ikan mas koki daripada ikan tropis lainnya karena mereka asli dan lebih simpel," tutur lulusan desain dari Aichi Prefectual University ini. "Aku selalu mencari motivasi dari kegiatanku sebagai seniman dan identitasku melalui ikan mas koki."
Sabtu, 08 Juni 2013
RINGKASAN TENTANG ADMINISTRASI PROYEK
ADMINISTRASI KONTRAK
1. Pendahuluan
Definisi Kontrak
Umum: Suatu perjanjian
yang dilindungi oleh Undang-Undang
Sisi Kontraktor: “Perjanjian antara Kontraktor dengan Pengguna Jasa menurut
kesanggupan Kontraktor untuk
melaksanakan kewajiban atas ketentuan-ketentuan yang telah disepakati dan untuk
itu 'berhak mendapat pembayaran' yang dituangkan dalam Dokumen
Kontrak beserta dokumen-dokumen lain yang ditetapkan bersama yang merupakan
bagian dari dokumen kontrak tersebut.”
Dokumen Kontrak
Semua
Dokumen yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Kontrak, terdiri dari
Surat Perjanjian dilengkapi dengan segala bagian dokumen terkait seperti dok.
tender, proposal penawaran Kontraktor
& dok. lain terkait sebelum penandatanganan Kontrak.
- Peninjauan Dokumen Kontrak
- Identifikasi resiko
- Rekomendasi hasil tinjauan Dokumen Kontrak
3. Pengendalian Saat Pelaksanaan
- Monthly Statement & Interim Payment
- Asuransi
- Perubahan Pekerjaan
- Pencatatan & Pengarsipan
- Administrasi Subkontrak
- Klaim
- Serah Terima & Pemeliharaan
CARA MENGHITUNG KAPASITAS/ DAYA AC
CARA
MENGHITUNG KAPASITAS / DAYA AC
1. Konversi BTU/H dan PK
Dalam menghitung kapasitas AC kita harus tahu dulu satuan daya pendinginan AC yang di sebut BTU/hours BTU per jam) atau disingkat BTU/hr. BTU/h singkatan dari British thermal unit per hour, satuan daya pendinginan AC yang berasal dari inggris. Sedang PK (Paard Krcht) atau HP (horse power) yang berarti satuan tenaga kuda, yang dipergunakan dalam sistem AC merujuk pada daya kompressor AC, bukan menunjukan kapasitas pendinginan AC. Untuk daya pendinginan AC satuannya adalah BTU/h.
Dan karena satuan BTU/h mengacu pada sistem pengukuran inggris (british) maka untuk perhitungan luas (dengan pakai rumus), digunakan ukuran feet (kaki)
misal jika 3 m = 10 kaki —> 1 m = 3.33 kaki
2. Cara Sederhana
1. Konversi BTU/H dan PK
Dalam menghitung kapasitas AC kita harus tahu dulu satuan daya pendinginan AC yang di sebut BTU/hours BTU per jam) atau disingkat BTU/hr. BTU/h singkatan dari British thermal unit per hour, satuan daya pendinginan AC yang berasal dari inggris. Sedang PK (Paard Krcht) atau HP (horse power) yang berarti satuan tenaga kuda, yang dipergunakan dalam sistem AC merujuk pada daya kompressor AC, bukan menunjukan kapasitas pendinginan AC. Untuk daya pendinginan AC satuannya adalah BTU/h.
Jadi untuk
mempermudah mengetahui antara BTU/h dan PK maka berikut ini adalah konversi
dari sistem daya AC tersebut:
½ pk setara dengan 5000
BTU/hr
¾ pk setara dengan 7000
Btu/hr
1 pk setara dengan 9000
btu/hr
1 ½ pk setara dengan 12000
btu/hr
2 pk setara dengan 18000
btu/hr
2 ½ pk setara dengan 24000
btu/hr
3 pk setara dengan 28000
btu/hr
Dan karena satuan BTU/h mengacu pada sistem pengukuran inggris (british) maka untuk perhitungan luas (dengan pakai rumus), digunakan ukuran feet (kaki)
misal jika 3 m = 10 kaki —> 1 m = 3.33 kaki
2. Cara Sederhana
Ketika kita mau merencanakan
memasang AC untuk di rumah, kadang kita kebingungan menentukan kapasitas AC.
Ada salah satu cara sederhana untuk menghitung besarnya kapasitas AC yang dibutuhkan untuk mengkondisikan suatu
ruangan.
Langkah pertama adalah
menghitung luasan ruang yang akan dipasang AC. Kemudian kalikan dengan standar
panas dalam ruangan seluas 1 meter persegi, yaitu 500 BTU /hr.
Misal: Ruangan yang akan
dipasang AC berukuran 3x4 meter. Untuk menghitung AC yangdibutuhkan , luas
ruangan 3x4 meter adalah:
(3x4) x 500 =
6000 BTU/hr dengan asumsi 1
m2 = 500 BTU/hr
Satuan daya AC dipasaran
dikenal dengan PK. Jadi untuk mengetahui
dayanya yaitu dengan mengkonversikan satuan BTU/hr dengan PK (lihat konversi BTU/h ke PK diatas)
Yang perlu diperhatikan,
bahwa kapasitasAC harus lebih tinggi dari panas ruangan yang akan dipasang AC.
Jadi dari perhitungan untuk ruangan dengan luas 3x4 adalah 6000 BTU/hr, berarti
kapasitas AC yang dibutuhkan di ruangan tersebut adalah 7000 btu/hr atau setara
dengan ¾ pk.
3. Dengan Rumus
Disamping dengan cara menebak seperti diatas (cara sederhana), ada juga rumus untuk menghitung kapasitas / daya AC, yaitu:
(W x H x I x L x E) / 60 = kebutuhan BTU
W = panjang ruang (dalam feet)
H = tinggi ruang (dalam feet)
I = nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain). Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas).
L = lebar ruang (dalam feet)
E = nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara; nilai 17 jika menghadap timur; nilai 18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika menghadap barat.
Contoh:
Ruang
berukuran 3mx4m atau (10 kaki x 13 kaki), tinggi ruangan 3m (10 kaki) tidak
berinsulasi, dinding panjang menghadap ke timur. Keterangn 3 m = 10 kaki —> 1 m = 3.33 kaki
Jadi kebutuhan BTU = (10 x 13 x 18
x 10 x 17) / 60 = 6630 BTU alias cukup dengan AC 3/4
PK.
PK.
Ketika kita akan memulai mendesain sistem plumbing dalam suatu gedung,
setidaknya kita harus mendesain item
sebagai berikut:
- Mendesian sistem penyediaan air bersih, termasuk penyediaan air panas pada apartemen atau hotel jika diperlukan.
- Mendesain sistem penyaluran air buangan dan vent
- Mendesain ground tank, roof tank dan pompa yang digunakan
- Menghitung Bill of Quantity (BQ) dan rencana anggaran biaya
1. Mendesain
Sistem Penyediaan Air Bersih
Dalam mendesain sistem penyediaan air bersih, yang harus diperhatikan
adalah
Sumber
air bersih.
Sumber air bersih untuk mensuplay gedung berasal dari mana? Apakah dari
PDAM atau sumur deep well atau gabungan dari PDAM dan sumur deep well
Sistem
Distribusi.
Sistem distribusi meliputi sistem yang akan di pakai dalam menyalurkan
sistem air bersih ke outlet, atau dari tandon (ground tank) ke roof tank (tandon
atas), dan juga pemipaan. Dalam penyaluran airbersih ke outlet menggunakan
sistem grafitasi atau menggunakan pompa booster. Dan juga perencanaan pompa
transfer serta memakai sistem wlc (water level control) atau manual
Sistem
Pemipaan
Dalam mendesain sistem air bersih ini, yang tak kalah pentingnya adalah
menentukan jenis pipa yang akan digunakan. Untuk pipa transfer biasanya
menggunakan pipa galvanis, sedangkan untuk pipa pipa yang ke outlet, apakah
menggunakan pipa galvanis, PVC atau PPR. Dewasa ini pipa PPR biasanya menjadi
pilihan utama untuk air bersih yang menuju outlet. Sedang untuk pipa transfer
biasanya menggunakan pipa galvanis.
Kapasitas
air yang dibutuhkan
Kita juga harus mengetahui jumlah kapasitas dari ar bersih yang
dibutuhkan. Ada beberapa metode dalam menentukan kapasitas dari sistem air
bersih tersebut. Ada beberapa item yang harus diperhatikan, yaitu
- Jumlah penghuni berapa?
- Pemakaian air rata-rata per hari (Q) = Jumlah penghuni x pemakaian air rata rata sehari, misal untuk apartemen 250 liter per orang
- Debit air rata-rata per hari (Qd) = 120% x Q, dimana 20 % merupakan tambahan untuk antisipasi kebocoran, perawatan alat plumbing, dan kebersihan gedung.
- Pemakaian air per jam (Qh) = Qd /t dimana t = lamanya waktu pemakaian ai per hari (jam)
- Pemakaian air pada jam puncak (Qh max) = C1 x Qh , dimana C1 = koefisien: 1,5 – 2,0
(lanjut…………)
Senin, 03 Juni 2013
Langganan:
Postingan (Atom)